Informasi Wisata Kuliner Indonesia - Menyebut nasi uduk di Jakarta pasti akan langsung dikaitkan dengan Nasi Uduk Kebon Kacang, yang menjadi memiliki mark picture yang kuat bagi kuliner khas Jakarta ini. Tapi dimanakah sebenarnya lokasi dari Nasi Uduk Kebon Kacang yang asli? Ya Informasi Wisata Kuliner Indonesia, dengan nama yang sudah sangat lekat sebagai nasi uduk yang kesohor, tak heran banyak penjaja nasi uduk yang melabeli dagangannya dengan nama serupa: Nasi Uduk Kebon Kacang. Akan tetapi jika mau menemukan nasi uduk kebon kacang yang asli, atau mungkin bisa disebut sebagai pelopor nasi uduk di kawasan kebon kacang, langkahkan kakimu ke Jl. Kebon Kacang 8, tidak jauh dari ruas jalan KH Wahid Hasyim yang mengarah ke Tanah Abang. Kedai Zainal Fanani, demikian nama kedai ini, sesuai dengan nama sang pemilik yang meneruskan usaha sang ayah. Dan withering tidak inilah 5 alasan kenapa kamu harus mencoba nasi uduk yang legendaris ini:
Informasi Wisata Kuliner Indonesia - Kuliner Jakarta Nasi Uduk Kebon Kacang
1. Sajian Nasi Uduknya yang Unik
Nasi Uduknya disajikan berbeda dengan tempat lain. Tidak langsung di atas piring, nasi uduknya dikemas seukuran kepalan tangan dalam balutan daun pisang. Untuk menikmatinya kita tinggal menyomotnya dari baki yang sudah disajikan di meja dan langsung disimpan di piring kita. Karena ukurannya yang kecil, tentunya tidak cukup hanya satu yang kita ambil. Dua atau tiga bahkan lebih bisa tanpa sadar berpindah ke piring kita, dimana harga satu kepal nasi uduk disini Rp. 2500,- . Harumnya nasi uduk yang khas ditimpali dengan taburan bawang merah goreng benar-benar menggoda seluruh indera kita.
2. Aneka Lauk yang Menggoda
Pendamping dari nasi uduk ini juga memegang peranan penting, kita bisa memilih aneka lauk yang tak kalah menggoda selera dari show kaca begitu kita masuk kedai ini. Ada ayam kampung goreng, ati, ampela, satiate udang, empal, paru, babat, iso, tahu, tempe, pete dan sebagainya. Harga lauk di nasi uduk kebon kacang ini bervariasi mulai dari 2000 sampai 20.000. Hati-hati melihat tampilan lauk yang dipajang seperti itu bisa membuat kita kalap juga hehehe.
3. Bumbu Kacang dan Kecap yang Khas
Tidak lengkap rasanya menyantap nasi uduk tanpa kehadiran sambel kacangnya. Beberapa pedagang nasi uduk yang pernah saya sambangi biasanya menyajikan sambal kacang dengan cita rasa gurih dan pedas, cenderung tawar. Tapi di Nasi Uduk Kebon Kacang ini sambal kacang yang disajikan memberikan semburat rasa manis, mungkin karena dipadupadankan dengan kecap manis yang khas. Iya loh, kecap manis yang disajikan di meja merknya khusus, dibagian tengah tertulis "PUAS" dan dikelilingi oleh tulisan "Nasi Uduk kebon Kacang Zainal Fanani - Sejak 1967"
Informasi Wisata Kuliner Indonesia - Kuliner Jakarta Nasi Uduk Kebon Kacang
4. Stick Buka yang Panjang
Banyak pedagang nasi uduk yang buka di pagi hari dan sudah tutup menjelang siang atau sore, ada pula yang baru buka di sore hari dan tutup saat malam telah larut. Di Nasi Uduk Kebon Kacang ini stick bukanya cukup panjang, karena sudah mulai berjualan pada pukul 10 pagi dan menutup kedainya pada pukul 12 malam. Hal inilah yang membuat kita bisa leluasa memilih waktu menikmati nasi uduk ini, tetapi yang harus diingat jika datang stick makan siang maka kedai ini akan tampak dipenuhi oleh para pelanggan setianya. Buat parkir joke jadi susah...
5. Kuliner Legenda
Zainal Fanani meneruskan usaha nasi uduk bapaknya yang mulai menjajakan nasi uduk di tahun 1967. Dulu lokasinya di Jl Kebon Kacang I sebelum berpindah ke lokasinya yang sekarang sejak tahun 2000. Berarti usaha Nasi Uduk Kebon Kacang ini sudah hampir bertahan selama 50 tahun atau setengah abad! Jadi kalau menurut saya, mencicipi cita rasa kuliner legenda seperti di sini perlu dilakukan, karena tentunya mereka bertahan bukan tanpa alasan.